I LOVED HER FIRST
HEARTLAND
Look at the two of you dancing that way
Lost in the moment and each others face
So much in love your alone in this place
Like there's nobody else in the world
I was enough for her not long ago
I was her number one, she told me so
And she still means the worls to me
Just so you know
So becareful when you hold my girl
Time changes everythin'
Life must go on
And I'm not gonna stand in your way
Reff :
But I loved her first and I held her first
And a place in my heart will always be hers
From the first breath she breathed
When she first smiled at me
I knew the love of a father runs deep
And I prayed that she'd find you someday
Bur Its still hard to give her away
I loved her first
Indah bukan yah?
tampaknya Heartland tau betul membuatku
tersipu. :)
Membuatku tahu, ayah akan selalu menjadi pria yang pertama
dalam hidupku sebelum pria yang akan menjadi pasangan hidupku nantinya. :')
Ayah selalu menjagaku dan menemaniku bertumbuh, "I knew
the love of a father runs deep".
Ayah selalu mengkhawatirkanku saat aku jatuh ketika belajar
berjalan, membentak Ibu saat tahu aku diperbolehkan pertama kali pacaran. Ayah
selalu bilang aku masih kecil, belum boleh pacaran, hahahaa... (ingat betul
ini). hihihi......
Sampai ketika aku pergi merantau menuntut ilmu ke ibu kota,
rasanya ayah terlalu sibuk untuk mempersiapkan segala yang kuperlukan tanpa
banyak bicara seperti Ibu. "Hati-hati disana dan jaga diri kak
baik-baik", dengan tampang galak ayah berpesan kepadaku sebelum merantau
ke kota orang. Aku tahu, ayah begitu supaya aku kelak menjadi wanita mandiri,
tidak cengeng dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Walau begitu, aku
senang bisa membuat ayah bangga.
Ayah pasti ingin sekali memelukku, menciumku seperti ibu
sebelum melepasku untuk merantau menggapai cita-citaku, tapi selalu kau
urungkan karena ayah sadar aku sudah dewasa, bukan gadis kecil yang sering ayah
belikan mainan lagi. Maka dari itu, ayah selalu bertampang keren dan tegar di
depan kami.
Ketika nilaiku kurang memuaskan, ayah hanya bertanya,
"uang jajan nya masih ada kak?", aku pikir aku akan dimarahi,
ternyata tidak. Ayah selalu mengkhawatirkanku. Ayah, aku tahu telepon yang
datang setiap kali aku lupa menelepon berhari-hari menanyakan kabar rumah karena
kesibukanku di kampus. Memang benar, ibu yang menelepon dan menanyakan mengapa
tidak memberi kabar. Tapi, ibu bilang ayah selalu memaksa agar menanyakan
keadaanku, keadaan abang juga. :')
Aku juga rindu, tapi malu. Sebab seiring berjalannya waktu
aku tumbuh dewasa, yang itu artinya mau tak mau akan memangkas kedekatan kita.
Entah karena gengsi, entah karena memang sudah bukan masanya.
Ayah, ketika menulis ini, aku tahu engkau tengah tertidur
pulas oleh lelah usai kerja, sebab ragamu pun tak mampu melawan usia. Tapi,
ayah tetap pahlawanku, sosok yang selalu kubanggakan dan akan selalu tampan.
Ayah, selamat ulang tahun.. :')
Walaupun aku gak tahu tepatnya ulang tahun ayah sebenarnya
(di KTP dan di Ijazah beda :p) hihihiii.. tapi, aku harap setiap hari adalah
hari teristimewa buatmu, ayahku. Aku tidak berharap apa-apa, mendengar ayah
sehat-sehat saja sudah membahagiakanku. :')
Yang terpenting, tetap sayangi ibu seperti biasa sampai
kapanpun, setegas sumpah yang kau ucapkan di hari pernikahanmu. Itu saja.
♥ I Love you, Dad ♥